Kamis, 16 Juni 2016

Kenali Lebih Dini Gejala Batu Empedu

Waspada jika terasa sakit di perut sebelah kanan atas tepat di bawah iga, dan terasa nyeri di daerah itu saat bernafas.

Inilah tandanya bila terjadi peradangan kantung empedu: ketika tangan kita menekan perut sebelah kanan atas tepat di bawah iga dan kemudian kita bernapas, maka saat menarik napas daerah tersebut  akan terasa nyeri sehingga kita akan menahan napas. Tanda ini dinamakan tanda Murphy.

Serangan rasa sakit kolik batu empedu berlangsung 30 menit sampai beberapa jam, diawali dengan gejala maag. Rasa nyeri pada batu empedu secara klasik terdapat di bagian perut kanan atas yang dapat menjalar ke bahu atau daerah antar-tulang belikat.

Pada sakit maag yang asli, nyeri biasanya terdapat di daerah ulu hati. Ketika meraba daerah yang nyeri, kadang-kadang kita dapat merasakan adanya benjolan yang tegang sebesar bola pingpong.


Faktor penyebab batu empedu

Selain tanda-tanda ini, biasanya dokter juga mempertimbangkan 4F yaitu Fourty (usia sekitar 40 tahun), Female (perempuan kendati pria juga bisa mengalaminya), Fatty (gemuk) dan Fertile (dalam usia subur pada perempuan karena hormon estrogen diperkirakan berperan dalam memperlemah kontraksi empedu). F kelima atau Fair skin karena batu empedu dianggap lebih sering ditemukan pada perempuan berkulit putih.

Namun demikian, diagnosis pasti batu empedu adalah pemeriksaan USG dan CT Scan perut. Batu empedu tanpa gejala biasanya ditemukan secara kebetulan pada saat USG perut untuk keperluan medical checkup.

Jenis batu empedu

Ada dua tipe batu empedu yaitu batu kolesterol dan batu pigmen.
  • Yang pertama biasanya terjadi pada penyandang kolesterol, apalagi jika dia menggunakan obat golongan fibrat dan niacin. Kedua  obat ini meningkatkan produksi dan pengeluaran getah empedu ke dalam usus (karena itu berkhasiat untuk menurunkan kolesterol). Akan tetapi jika kantung empedu kita sudah lemah, maka produksi getah empedu yang meningkat itu akan tertimbun dalam kantung empedu sehingga terbentuk lumpur (sludge) yang kemudian menjadi batu empedu.

  • Yang kedua, batu pigmen, biasanya terdiri dari kalsium dan bilirubin. Batu ini umumnya terjadi pada anemia karena peningkatan penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik) dan infeksi kantung empedu.


Penanganan

Batu empedu yang tidak memberikan keluhan dan gejala apa pun biasanya didiamkan saja karena belum mengganggu kantung empedu dan organ lain. Jika batunya tidak terlalu besar, dokter dapat memberikan preparat urododesoksikolat untuk melarutkan batu empedu dan mendorongnya keluar. Obat lain yang diberikan bersifat simptomatik seperti pereda nyeri, preparat enzim, atau antibiotik jika sudah terjadi infeksi.

Bila batunya besar (> 0,8 cm) dan lebih dari satu atau multiple, dokter bedah digestif dapat melakukan salah satu dari dua alternatif ini: (1) kolesistektomi terbuka/laparotomi dan (2) kolesistektomi laparoskopik.

Cara pertama dilakukan bila terdapat infeksi berat dan pelengketan. Jika cara pertama memerlukan waktu perawatan minimal 4 hari, maka cara kedua hanya satu hari atau one day care.

Cara lainnya adalah dengan ERS (Endoscopic Retrograde Sphincterotomy) setelah keberadaan batu empedu terbukti lewat ERCP (Endoscopic Retrograde Chole Pancreatography).


Terapi diet

Diet tinggi serat solubel dengan mengurangi asupan gula, tepung dan lemak terutama yang jenuh dengan rantai panjang seperti gajih, santan atau jelantah dapat mencegah pembentukan batu empedu.

Kekurangan asupan folat, magnesium, kalsium dan vitamin C dapat meningkatkan pembentukan batu empedu. Sebaliknya serat pangan solubel dan asam lemak omega 3 (minyak ikan, flax seed oil) serta omega 9 (minyak zaitun) dapat mengurangi kecenderungan pembentukan batu empedu.

Jus apel lokal (yang agak asam) sebanyak 1/2 sampai 1 gelas dengan ditambahkan 1 atau 2 sendok makan minyak zaitun dipercaya oleh sebagian orang dapat melarutkan batu empedu (karena cuka atau jus apel) dan mendorong batu empedu yang sudah larut itu keluar (karena minyak zaitun).

0 komentar

Posting Komentar

Populer Post