Senin, 23 Maret 2015

Gejala komplikasi penyakit stroke

Setelah suatu stroke sel-sel otak yang mati dan hematom yang terbentuk akan diserap kembali (reabsorpsi) secara bertahap. Setelah stroke iskemik atau perdarahan intraserebrum, sela yang mati dan hematom itu diganti oleh kista yang mengandung cairan serebrospinalis yaitu cairan yang membasuh otak dan korda spinalis. Pada kebanyakan kasus, proses alami ini selesai dalam waktu tiga bulan. Pada saat itu, sepertiga dari orang yang selamat akan menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat.

Gejala sisa pada stroke mencakup komplikasi sebagai berikut :
  • 80% pasien stroke mengalami penurunan parsial atau total gerakan dan kekuatan lengan dan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (kelumpuhan persiat disebut paresis, kelumpuhan total disebut paralisis).
  • 80-90% menderita kebingungan masalah dengan kemampuan berpikir dan mengingat
  • 30% mengalami satu atau lebih masalah komunikasi. Mereka mungkin tidak mampu berbicara atau memahami bahasa lisan (disebut afasia atau disfasia), gejalanya mencakup kesulitan memilih kata-kata yang tepat untuk diucapkan atau ditulis, kesulitan memahami tulisan, pemakaian kata-kata tanpa makna, dan masalah memahami lelucon. Atau mereka mungkin mereka mengalami kesulitan berbicara, berbicara pelo, atau sama sekali tidak mampu bersuara meskipun tetap mengerti bahasa lisan (disartria).



  • 30% mengalami kesulitan menelan (disfagia)
  • 10% mengalami masalah melihat benda-benda di satu sisi (hemianopia) dan 10% memiliki kelipatan ganda (diplopia)
  • Kurang dari 10% mengalami gangguan koordinasi saat duduk, berdiri atau berjalan (ataksia)
  • 30% mengalami masalah orientasi kiri-kanan dan mungkin tidak menyadari masalahnya.
  • Hingga 70% mengalami gangguan suasana hati, termasuk depresi
  • 20% merasakan nyeri di daerah bahu
  • Kurang dari 10% mengalami kejang atau epilepsi (ayan). Hal ini paling besar kemungkinannya terjadi pada mereka yang mengalami perdarahan intraserebrum
  • Banyak pasien stroke menderita sakit kepala
  • Tanpa pencegahan yang memadai, 20% mengalami infeksi dalam satu bulan pertama setelah stroke, dan ini merupakan salah satu sebab utama kematian. Infeksi ini sering disebabkan oleh terhirupnya makanan atau minuman.
  • Tanpa pencegahan yang memadai 10-20% pasien mengalami dekubitus (luka akibat terlalu lama berbaring/tidur) dengan atau tanpa disertai infeksi dalam bulan pertama. Dekubitus adalah salah satu sebab utama kematian setelah stroke.
  • Kurang dari 10% mengalami masalah dalam pengendalian buang air kecil dan atau buang air besar atau konstipasi (sembelit). Hal ini paling besar kemungkinannya terjadi pada orang yang mengalami stroke berulang atau mengidap demensia.
  • 5% mengalami infeksi saluran kemih pada bulan pertama, salah satu penyebab utama kematian setelah stroke.
  • Hingga 10% mengalami deep vena thrombosis (DVT) dalam bulan pertama.
  • 5% mengalami embolisme paru, di mana bekuan darah terlepas dari tungkai dan menyumbat sebuah arteri utama di paru, dalam bulan pertama. Hal ini mematikan pada sekitar 25% kasus.
  • Kurang dari 1% mengalami infark miokardium dalam bulan pertama. ini terjadi jiak suatu bekuan darah menyumbat salah satu arteri di jantung, menyebabkan kematian otot-otot jantung yang terkena. Namun penyakit ini lebih sering terjadi pada tahap-tahap lanjut, terjadi pada sekitar 30-50% pasien stroke dalam 3 tahun setelah stroke.
  • 30% mengalami cacat sendi dan kontraktur (sendi yang tidak dapat ditekuk atau diluruskan) dalam tahun pertama setelah stroke. Hal ini  terutama terjadi pada pasien hemiplegik-pasien yang saa sekali tidak mampu menggerakan salah satu sisi tubuhnya
  • Sekitar 40% pasien terjatuh dalam tahun pertama setelah stroke, dan para pasien ini 4 kali lebih mungkin mengalami patah tulang panggul dibandingkan dengam mereka yang tidak pernah mengalami stroke.


0 komentar

Posting Komentar

Populer Post